Lokakarya 4 "Guru yang Berpihak pada Murid" Program Guru Penggerak Angkatan 4 Polewali Mandar
Lokakarya 4
Waktu : 16 April 2022
Lokasi : Hotel Ratih
Tema: Guru yang Berpihak pada Murid
Praktik Coaching, pemetaan masalah pribadi CGP dan rencana pengelolaan emosi, presentasi RPP Tugas Modul 2.1, pemetaan masalah siswa saat kbm, diskusi SEL untuk perbaikan RPP.
Output: RPP berpihak pada anak, Peta Kondisi CGP, Siswa, dan kelas
Tujuan Belajar
Calon guru penggerak dapat mengaplikasikan tahapan coaching pada rekan sejawat dan dapat menyusun RPP yang mengutamakan diferensiasi murid
Indikator Keberhasilan
- Calon guru penggerak dapat mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, dan strategi perbaikan diri dalam pengajaran yang berpihak pada murid
- Calon guru penggerak dapat mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan dalam melakukan coaching
- Calon guru penggerak dapat menyusun RPP yang mengutamakan diferensiasi murid
Agenda
- Refleksi Komitmen
- Pemetaan diri dalam pengajaran
- Praktek coaching
- Penyusunan RPP “Berpihak pada Murid”
Target Peserta dan Peran Terlibat
Target Peserta:
15 orang guru penggerak
Peran Terlibat:
Pendamping (3 orang)
Panitia dari Kemdikbud
Panitia Lokal
Keterangan Tambahan
Sebelum Lokakarya 4 :
Membawa RPP dari tugas dari Modul 2.1 dan membawa dokumen aksi jangka pendek dari Lokakarya 3
Tugas Lokakarya 4 :
Penyusunan RPP “Berpihak pada Murid” dan penerapan di kelas, Penerapan strategi coaching di sekolah, dan umpan balik murid dan rekan sejawat
Penilaian Refleksi CGP: Memberikan penilaian terhadap hasil refleksi masing-masing CGP
Penilaian: Memberikan penilaian terhadap masing-masing CGP
📈Aktivitas Lokakarya 4
Lokakarya 4 Pendidikan Guru Penggerak (PGP) Kabupaten Polewali Mandar Angkatan 4 dilaksanakan di Hotel Ratih pada Hari Sabtu, 16 April 2022. pada pelaksanaan di hotel tersebut, yang terbagi menjadi (4) Empat kelompok Kelas mengikuti lokakarya dengan penuh semangat berisi pengajar Praktik dan mendampingi CGP dari kelas A (Halimah dan Maemuna), kelas B (Yusuf dan Nurhaya). Sedangkan dari kelas C (M. Ilham, Muhammad Yusuf serta Khaerul), dan kelas D (Sitti Zuhra, Amri dan Suliadi) serta peserta CGP sebanyak 41 orang
Saat ini para peserta CGP sedang mempelajari Modul 3.1. Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran, di dalamnya belajar tentang dilema etika dan bujukan moral. Pemahaman tentang modul ini menjadi sangat penting ketika para CGP kelak akan menjadi pemimpin pembelajaran yang lebih jauh lagi yaitu menjadi pemimpin pendidikan (kepala sekolah, pengawas sekolah, instruktur), hal ini sesuai dengan Permendikbudristek No. 40 tahun 2021 tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah mengatakan prasyarat menjadi Kepala Sekolah harus lulusan PGP.
Kegiatan Lokakarya ini merupakan proses belajar di Pendidikan Guru Penggerak mengenai Guru Berpihak pada Murid. Produk yang dihasilkan dalah Lokakarya ini adalah Peta Kekuatan Diri dalam Pengajaran dan Dokumen RPP “Berpihak pada Murid”.
Indikator Keberhasilan kegiatan ini adalah sebagai berikut.
- Calon guru penggerak dapat mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, dan strategi perbaikan diri dalam pengajaran yang berpihak pada murid
- Calon guru penggerak dapat mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan dalam melakukan coaching
- Calon guru penggerak dapat menyusun RPP yang mengutamakan diferensiasi murid
Selanjutnya Agenda secara garis besar Lokakarya 4 PGP ini meliputi diantaranya 1) Refleksi Komitmen; 2) Pemetaan diri dalam pengajaran; 3) Praktek coaching; serta 4) Penyusunan RPP “Berpihak pada Murid”. Ada 2 produk yang dihasilkan dari lokakarya ini yaitu Peta Kekuatan Diri dalam Pengajaran dan Dokumen RPP “Berpihak pada Murid”.
Agenda lokakarya 4 ini merupakan serangkaian besar dari pembelajaran yang ditempuh oleh CGP baik melalui LMS (bersama instruktur dan fasilitator) maupun saat pendampingan pribadi (bersama pendamping). Misalnya dokumen RPP yang berpihak pada murid sudah dibuat oleh CGP saat belajar di LMS, tetapi pada lokakarya ini dikuatkan sampai pengisian instrumen penilaian terhadap RPP yang dibuat, yang meliputi diferensiansi konten, proses dan produk. Praktik coaching pun sudah dipraktikkan oleh CGP sebagai bagian pembelajaran di LMS.
Pada pendampingan selanjutnya dilakukan, yaitu pendampingan 4 (sebelum lokakarya 5), CGP mendapatkan tugas untuk melakukan praktik pembelajaran yang berpihak pada murid serta melakukan praktik coaching dengan teman sejawat di sekolah. Nanti pendamping bersama-sama CGP akan mengevaluasi pembelajaran dan praktik coaching tersebut.
“Pelaksanaan Lokakarya 4 ini sangat istimewa dan berkah dilaksanakan pada bulan puasa (Ramadhan) di Pertengahan di Bulan April tapi tetap penuh semangat dan Ikhlas mengikuti kegiatan tersebut.” demikian Kata Pengajar Praktik (M.Ilham)
Untuk Kelas C khususnya yang terdiri Pengajar Praktik diantaranya M. Ilham, Muhammad Yusuf serta Khaerul membersamai 12 CGP, selanjutnya silahkan menyimak proses pelaksanaan Lokakarya 4 dengan tema guru berpihak pada Murid ini.
🎬Pelaksanaan Lokakarya
Dengan mengusung agenda praktik coaching dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Berdiferensiasi, lokakarya berlangsung dalam beberapa sesi tersebut. Di antaranya, yaitu setelah sesi pembukaan kemudian lanjut praktik 1. Peserta dengan pendampingan dari pengajar praktik melakukan Refleksi Komitmen. Pada sesi ini masing-masing peserta menuliskan kekuatan diri saat berusaha melaksanakan rencana jangka pendek yang telah disusun sebelumnya.
Selanjutnya, salah seorang peserta diminta memimpin Penyadaran Napas dengan Metode ‘STOP’. Dalam kegiatan selama kurang lebih lima belas menit ini, peserta memperoleh kesempatan melakukan refleksi kekuatan diri. Pada akhir kegiatan, pengajar praktik meminta masing-masing peserta untuk menceritakan kekuatannya.
Hangat mendadak memenuhi ruang pertemuan. Setiap kata yang keluar dari peserta adalah sumber kekuatan. Sesaat kemudian keheningan melingkupi semua yang ada di dalamnya. Isak pelan terdengar. Suara tersendat-sendat hinggap di telinga. Ada beban terlepas saat peserta mengungkapkan. Selama empat bulan mengikuti pendidikan, peserta telah banyak mempertaruhkan banyak hal. Bukan saja keluarga, tetapi juga diri sendiri. Namun, kekuatan diam-diam menyelinap dari rasa saling dukung antarsesama.
Sejenak hening pun menyergap. Masing-masing larut dalam ingatan tentang perubahan-perubahan kecil yang telah dilakukan. Selain itu, ruangan juga mengabarkan tentang rencana perbaikan ke depan. Dalam diam ada perenungan dalam diam-diam. Tentang tekad melanjutkan perjuangan. Perihal niat untuk menuntaskan. Semua demi perubahan terbaik bagi anak negeri dan juga tempat mengabdi.
Keheningan berlanjut saat pengajar praktik selaku fasilitator pertemuan meminta peserta melakukan pemetaan diri. Dalam sesi Pemetaan Diri ini, masing-masing peserta menuliskan ciri khas saat mengajar, umpan balik murid dan sejawat serta cara meredakan emosi negatif. Setelah semua peserta menempelkan hasilnya, sesi pun berlanjut.
Keheningan berubah menjadi keriuhan komunikasi dua arah. Komunikasi efektif antarpeserta sebagai coach dan coachee dalam sesi Pengembangan Orang Lain melalui praktik coaching. Sesi yang menguras segala pemahaman terkait langkah coaching model TIRTA (Tujuan, Identifikasi, Aksi Nyata, dan Tanggung Jawab). Masing-masing peserta berbagi peran sebagai coach dan coachee. Peran-peran yang nantinya akan menjadi acuan dalam aksi nyata di sekolah masing-masing. Tentu dengan mempertimbangkan masukan-masukan dari peserta lain sebagai pengamat.
Sesi berikutnya adalah Identifikasi RPP Berdiferensiasi. Sesi ini membutuhkan kejelian menganalisis RPP Berdiferensiasi milik salah seorang peserta. Ada tiga poin besar dalam lembar identifikasi, yaitu diferensiasi konten, proses, dan produk. Pada masing-masing diferensiasi, poin-poin analisis yang seharusnya muncul pada RPP Berdiferensiasi yang ideal. Dalam praktiknya, RPP Berdiferensiasi yang disusun oleh salah seorang peserta masih membutuhkan perbaikan dalam beberapa poin.
COACHING DENGAN MODEL TIRTA
LANGKAH-LANGKAH COACHING MODEL TIRTA
1. Tujuan Menyampaikan tujuan coaching tentang menggali potensi dan strategi pengembangan diri coachee
Contoh Pertanyaan / Pernyataan
· Apa yang kamu harapkan dari pertemuan kita hari ini ?
· Hasil apa yang ingin dicapai ?
· Dalam pertemuan, fokus tujuan kita …… Agenda yang akan kita diskusikan ………
2. Identifikasi
Memberikan pertanyaan-pertanyaan dan umpan balik yang mengarah pada identifikasi potensi coachee
Contoh Pertanyaan / Pernyataan
· Apakah hal terpenting di hidupmu saat ini?
· Apa mimpi yang ingin dicapai?
· Apa hambatan yang dialami dalam proses?
· Bagaimana kamu mengatasinya?
· Seberapa efektif itu menurutmu? Dari skala 1-10, saat ini posisimu ada di angka berapa untuk mencapai mimpi itu?
3. Rencana Aksi Memberikan pertanyaan-pertanyaan dan umpan balik mengenai rencana aksi coachee dalam menyelesaikan permasalahannya
Contoh Pertanyaan / Pernyataan
· Apa hal pertama yang menurutmu penting untuk dilakukan demi mencapai mimpi itu?
· Hal-hal apa saja yang akan kamu lakukan agar bisa mencapai tujuan?
· Jika ada hambatan lagi, apa saja yang akan kamu lakukan? Apakah penandanya bahwa kamu menyebut dirimu berhasil?
4. Tanggung Jawab
Memberikan pertanyaan-pertanyaan dan umpan balik mengenai komitmen coachee dalam menjalankan rencana aksinya
Contoh Pertanyaan / Pernyataan
· Bantuan apa saja yang akan dicari untuk mendukung tindakanmu?
· Tiga hal pertama yang akan dikerjakan …… Silahkan menyimpulkan apa yang kamu dapat dari pertemuan kita hari ini
Belajar dari sesi sebelumnya, tibalah pada sesi terakhir, yaitu Menyusun RPP Berdiferensiasi. Pada sesi ini, masing-masing kelompok menentukan satu materi untuk dijabarkan menjadi RPP. Diskusi hangat masing-masing kelompok menjadi warna dalam proses penyusunannya. Hingga akhirnya tibalah sesi presentasi hasil diskusi kelompok. Kehangatan komunikasi sangat terasa pada sesi ini. Masing-masing kelompok berusaha memberikan penjelasan terbaik kepada peserta lainnya.
Refleksi Lokakarya
Pada akhir lokakarya, pengajar praktik mengajak peserta bermain lempar bola. Peserta yang menangkap bola selanjutnya bertugas menyampaikan refleksinya. Refleksi terkait pengalaman berharga dan hal baik yang diperoleh selama lokakarya dengan pola Kaizen
Menurut saya pengalaman berharga pada lokakarya hari ini adalah pemahaman baru terkait coaching dan penyusunan RPP berdiferensiasi. Lahir komitmen untuk menerapkannya dalam bentuk aksi nyata di sekolah. Pengalaman berharga lainnya adalah harus mulai mengubah mindset bahwa proses pembelajaran sejatinya adalah coaching. Sedangkan hal baik yang bisa dipetik adalah kesadaran bahwa ternyata diri sendiri memiliki kekuatan untuk bertahan, berjuang, dan belajar sampai sejauh ini. Ke depannya ada harapan semoga kekuatan itu senantiasa ada dan terus tumbuh sebagai inspirasi bagi sesama.
📍Penugasan Lokakarya
Seperti halnya dengan sebelumnya, lokakarya 4 Program Pendidikan Guru Penggerak ini juga menyiapkan tugas untuk peserta. Berikut ini adalah tugas yang harus diselesaikan sebelum pelaksanaan lokakarya 5.
1. Membuat RPP Berpihak pada Anak dan menerapkannya di kelas;
2. Meminta salah seorang guru untuk melihat praktik Bapak/Ibu dan memberikan umpan balik;
3. Meminta komentar dari murid seusai pembelajaran dan mencatatnya;
4. Membuat rencana strategi coaching tentang salah satu rekan sejawat dengan meminta izin sebelumnya kepada rekan tersebut. Tentu bukan tugas yang ringan. Namun, tidak harus merasakannya sebagai sesuatu yang berat. Semua akan mudah jika ada kolaborasi dengan sejawat yang indah. Termasuk di dalamnya adalah dukungan dari pihak sekolah, murid, dan orang tua/wali murid. Tanpa adanya kolaborasi terutama dalam komunitas praktisi, mustahil rasanya tugas dapat terselesaikan dengan baik. Semoga dukungan baik senantiasa menyertai hal-hal baik terkait perubahan baik yang akan kita lakukan.
Semoga bermanfaat
🎦Presentasi Lokakarya 4
Dokumentasi Photo LK 4
E-BOOK
Lokakarya 4 "Guru yang Berpihak pada Murid" Program Guru Penggerak Angkatan 4 Polewali Mandar by Muhammad Ilham on Scribd
Post a Comment for "Lokakarya 4 "Guru yang Berpihak pada Murid" Program Guru Penggerak Angkatan 4 Polewali Mandar"
Terimakasih. saran dan kritik. salam LED Sulbar
Post a Comment